Perkemahan Penuh Ketegangan
Ini kisah nyata, dan bukan rekayasa
kejadianya si sudah cukup lama tapi masih teringat jelas dibenakku, apa
lagi ini adalah awal pertama mulanya aku mengalami ini. Singkat cerita,
waktu itu pagi yang cerah dengan semangat. Waktu itu SMP ku akan
melaksanakan perkemahan di Lindu Gedhe. Aku dan *sanggaku yang tentu
dengan peserta lainnya sibuk melakukan persiapan buat perkemahan.
Jam 8 lebih kami berangkat kebumi
perkemahan, setelah sampai kami mendirikan tenda. Ada yang berbagi tugas
saat itu, banyak yang bilang si tempat itu angker. Segala hal dilarang
yang jelas buat tidak nyaman dan bebas, sore itu aku dan teman-teman
persiapan ISOMA sampai jam 7. Pada jam 8 kami mengadakan pensi antar
sangga beserta api unggun.
Setengah dari kegiatannya sebut saja si
(W.S) tiba-tiba pingsan tanpa sebab. Di susul sama si (A) yang tiba-tiba
sakit. Karena keadaan tak memungkinkan apa lagi cuaca juga tidak
mendukung membuat acara pensi itu berhenti. Tepat jam 11 kami disuruh
masuk tenda untuk istirahat persiapan kegiatan besok. Hari sudah tengah
malam, tiba-tiba terdengar teriakan yang keras dari (W.S) yang gak jelas
entah dia sadar atau tidaknya si, dia meronta-ronta gak jelas gitu.
Buat suasana yang hening jadi agak
tegang, pikiranku pun gak karuan. Silih waktu berganti pagi, aku buat
sarapan masak nyuci piring dan lanjut kegiatan lain. (Singkat cerita
saja ya), malam ke-2 perasaanku sudah gak jelas, gak enak, kejadian yang
banyak kualami dan kulihat malam itu banyak yang mengalami kerasukan.
Banyak yang menjerit tak karuan entah apa yang terjadi.
Dalam keadaan panik si (I) teriak gak
jelas gara-gara dia dikamar mandi lihat orang tinggi besar yang katanya
nyeramin, dia nangis terus. Di susul (W.S) yang dari kemarin gak
sembuh-sembuh. Teman lainnya ada yang bilang lihat pocongan lah, inilah,
itulah. Bagiku si mereka sedang mengkhayal saja karena kurang minum,
tapi aku sendiri juga lihat kejadian aneh. Kakiku berat untuk jalan,
entah kenapa susah serasa ada yang ngikut, pundak berat seperti bawa
beban.
Ini baru pertamanya aku alami, entah aku
tak sadar apa yang terjadi dengan diriku. Dari cerita teman-temanku dan
guruku, aku menangis terus-terusan panggil nama ibu yang jelas aku
biasa panggil “mak” biasa anak Jawa lah. Aku teriak-teriak gak jelas,
aku juga gak sadar apa yang kualami waktu itu. Tiba-tiba aku ditengah
lapangan dan disana aku dikerubungi banyak orang, yang aku heran adalah
ibuku sudah ada disana menangis lihat keadaanku.
Badanku sudah lemas, sakit semua. Maka
dari itu aku dipulangkan dari perkemahan karena badanku sudah panas
semua. Guruku kena marah dari orang tua murid semua, banyak murid yang
dibawa pulang sama orang tuanya. Sampai dirumah, aku dibawa ke kyai
(orang pintar) disuruh mandi pakai air yang sudah didoakan. Selama 2
minggu aku gak berangkat sekolah gara-gara sakit.
5 puskesmas sudah aku datangi, tapi
obat-obatan gak buat sembuh. Sampai ke dukun juga sih, disuruh minum air
putih yang rasanya amis bagiku, mandi bunga juga sih. Berangkat sekolah
tiba-tiba muka serasa panas, aku gak sadar lagi. Sampai beberapa jam,
kata temanku aku bicara hal yang kacau dan *nyeleneh. Aku dalam keadaan
sadar sudah dirumah dengan ditemani teman sekolahku.
Aku dilarang oleh orang tuaku untuk berangkat sekolah dulu, banyak
pelajaran yang aku tinggalkan. Setelah beberapa hari kemudian aku
berangkat kesekolah. Teman-temanku takut, mereka menjauh dariku. Aku
merasa seolah dianak tirikan oleh mereka. Semenjak itu aku jadi dominan
pendiam.
Tidak ada komentar:
Write komentar